ORANGE TALK #11. The webinar in the Orange Talk series will be titled ‘Challenges in Sustainable Rural Development in Indonesia’ and will consist of an online discussion in collaboration with Rotasi Institute, BPS (Badan Pusat Statistik) Papua, FEB Universitas Negeri Malang, Universitas Tanjungpura, Universitas Merdeka Malang, Universitas Cendrawasih, Desamind and Diklat Online.
With over 74,000 rural villages in Indonesia and the fast pace of globalization of today’s world, rural areas in Indonesia are facing several challenges. These challenges are influenced by various factors such as economy, social issues, infrastructure and environmental sustainability. For example, rural areas in Indonesia often experience higher poverty rates and greater income inequality compared to urban areas. Addressing poverty requires targeted interventions, such as providing access to education, healthcare, and financial services, as well as creating job opportunities beyond traditional sectors. Rural areas are also dealing more often with environmental challenges, such as deforestation and natural disasters, which makes these areas vulnerable.
Addressing these challenges requires a comprehensive approach involving government policies, private sector involvement, community engagement, and international cooperation. Therefore, it is an urgent call to involve various stakeholders to put attention and effort on supporting sustainable rural development in indonesia. This event aims to provide room for knowledge sharing and promote the importance of sustainable rural development in Indonesia. It will also present and invite several NL alumni who have been working on rural development and relevant stakeholders to identify key opportunities (collaboration) and recommendations. Lastly, it will also include the launch of a book written by Isnawati Hidayah, Ikfina Chairani, Fajar Try Leksono, Andik Pratama, Prof. Imam Mukhlis, titled “Dana Desa dan Pembangunan Desa Berkelanjutan (Village Funds and Sustainable Village Development)”.
Refs:
Bebbington, A., Dharmawan, L., Fahmi, E., & Guggenheim, S. (2006). Local capacity, village governance, and the political economy of rural development in Indonesia. World development, 34(11), 1958-1976.
[Pre-Order BUKU] Revolusi Desa Dimulai di Tanganmu! Dapatkan Buku Terbaru ‘Dana Desa dan Pembangunan Desa yang Berkelanjutan’ oleh Isnawati Hidayah, Ikfina Chairani, Fajar Try Leksono, Andik Pratama, Prof. Imam Mukhlis. Jelajahi Strategi Inovatif untuk Membangun Desa yang Lebih Maju dan Berdaya Saing. 📚🌱 Dengan Kata Pengantar Buku dari Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd💡📚
Jangan lewatkan penawaran spesial kami! 🎉 Pre-order buku ini sekarang dan nikmati harga istimewa hingga akhir bulan (Waktu PO: 1-30 Juni 2023)📢💰
Pesan buku ‘Dana Desa dan Pembangunan Desa yang Berkelanjutan’ melalui Shopee kami di https://shope.ee/8zaLQ2TJUw atau WhatsApp kami di https://wa.me/6285284038688. 🛒📲
Jadikan desamu lebih maju dan berdaya dengan pengetahuan yang tepat! 🏘️✨ Segera miliki buku ini dan wujudkan desa yang berkelanjutan bersama-sama! 🌱💪
Note: Harap pastikan untuk memeriksa kembali tautan Shopee dan nomor WhatsApp yang telah diberikan untuk memastikan bahwa mereka masih berlaku dan terhubung dengan penjual yang tepat. Info lebih lanjut bisa hubungi kami di @rotasi.insitute (ROTASI Institute)
Desa mempunyai peranan penting dalam pembangunan karena secara langsung bersentuhan dengan masyarakat. Desa Jongbiru, Kabupaten Kediri merupakan salah satu desa yang secara spasial bergerak ke arah industrialisasi dimana lahan-lahan pertanian semakin menipis dan terjadinya alih profesi dari petani ke pekerja industri. Sehingga, hal ini memunculkan sebuah kerentanan akan ketahanan pangan dalam jangka panjang nantinya. Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal masyarakat, pengembangan urban farming menjadi salah satu hal yang dapat diterapkan. Hidroponik menjadi metode yang efisien untuk dilakukan karena tidak memerlukan perawatan yang intensif. Berangkat dari permasalahan tersebut Tim pengabdian Universitas Negeri Malang dengan Ketua tim pengabdian Prof. Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si melakukan kegiatan sosialisasi penanaman inovasi pertanian hidroponik kepada ibu-ibu PKK di Desa Jongbiru, Kediri.
Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh Ibu-Ibu PKK di Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dengan berkolaborasi bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang. Acara ini diadakan pada 3-4 Juni 2023, mulai pukul 09.15 — 12.00 WIB bertempat di TK Dharma Wanita Jongbiru dan diikuti oleh 40 ibu-ibu PKK Desa Jongbiru. Kegiatan kali ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi terkait penanaman hidroponik sebagai salah satu solusi agar para perempuan di Desa Jongbiru mempunyai aktivitas positif yang mampu menghasilkan nilai ekonomis.
Kreator: Nila Cahayati
Dalam masyarakat modern, sampah merupakan satu hal yang sangat berkaitan dengan kehidupan manusia. Permasalahan mengenai sampah dan dampaknya terhadap lingkungan merupakan masalah yang sulit untuk diatasi oleh seluruh negara-negara yang ada di dunia, bahkan negara maju sekalipun (Safura et al., 2020). Oleh karena itu, sebagian besar pembahasan mengenai kerusakan lingkungan selalu berkaitan dengan meningkatnya jumlah timbulan sampah tiap tahunnya. Hal ini diperburuk dengan keterbatasan kapasitas pengelolaan oleh instansi pemerintah yang bertugas untuk mengelola sampah seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di setiap Kota di Indonesia (BPS, 2022). (readmore…)
Hidroponik merupakan salah satu metode budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Model budidaya hidroponik ini memberikan nilai praktis pada berbagai kalangan dan memberikan keuntungan yang juga beragam.
Penerapan model budidaya ini sebagai upaya implementasi ketahanan pangan melalui budidaya hidroponik mandiri yang selaras dengan nilai SDGS yang akan dicapai oleh desa dengan ketahanan pangan mandiri masyarakat.
Selamat dan sukses untuk ROTASI Institute karena telah terpilih menjadi salah satu dari empat nominasi finalis dalam Indonesia’s SDGs Action Awards 2022 untuk kategori Lembaga Penelitian oleh BAPPENAS (Ministry of National Development Planning of the Republic of Indonesia) dan lolos ke tahap penilaian berikutnya.
Kemudian pada 1 Desember 2022, berjalan 3 tahun ROTASI bertumbuh, telah dinobatkan sebagai “Terbaik 1 Kategori Lembaga Penelitian” dalam “Indonesia’s SDGs Action Awards 2022” . Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Bapak Menteri BAPPENAS ( Ministry of National Development Planning/Bappenas Republic of Indonesia)
Tim ROTASI Institute akan mempresentasikan hasil studinya berjudul “Pembangunan Berkelanjutan Desa Berbasis Ekonomi Hijau: Pengembangan Model Ekonomi Sirkular (Circular Economy) Dalam Sistem Pengolahan Sampah TPS 3R”, ditulis oleh Imam Mukhlis, Isnawati Hidayah, Nila Cahayati, Pragita Aci Adistya, Fajar Try Leksono, M Nabil Rafif M. Studi tersebut di presentasikan dalam acara Seminar Nasional pada Rabu, 19 Oktober 2022 dan diterbitkan dalam Prosiding Seminar Nasional Pusat Penelitian Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI. Prof Imam Mukhlis mewakili Tim Penulis dan berhasil mendapatkan penghargaan sebagai “PEMAKALAH TERBAIK”.
Kami mengankat topik mengenai: Konsep ekonomi sirkuler menawarkan solusi atas permasalahan sampah yang kian mendesak. Pada saat yang sama pembangunan desa diarahkan pada pembangunan desa berkelanjutan dan ramah lingkungan (SDGs Desa) menuju ekonomi hijau desa. TPS 3R Desa Jongbiru di Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur, Indonesia telah menerapkan konsep ekonomi sirkuler yang berjalan selama 2 tahun; bergerak dalam proses penanganan sumber daya dan limbah, mendesain ulang produk agar hemat biaya, menciptakan lapangan pekerjaan, memfasilitasi dan menciptakan teknologi baru dan inovasi yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan memberikan rekomendasi kebijakan dalam penerapan pembangunan dan analisis berkelanjutan desa berbasis ekonomi hijau dengan model ekonomi sirkuler. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan model hexa-helix. Untuk mendapatkan hasil data yang valid dilakukan focus group discussion, wawancara mendalam dan observasi lapangan kepada stakeholders. Hasil penelitian menunjukkan adanya manfaat dari penerapan ekonomi sirkuler dalam pembangunan desa menuju ekonomi hijau. Namun demikian terdapat tantangan yang harus dihadapi baik dari sisi eksternal ataupun internal seperti kerentanan organisasi, kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, dan tingkat kesejahteraan petugas TPS 3R. Studi ini merekomendasikan untuk ada peran aktif dari semua pihak yang terlibat agar setiap upaya manajemen sampah 3R dapat berjalan dengan optimal dan berkelanjutan.
Rotasi Institute melalui Departemen Pertanian Berkelanjutan turut serta dalam project penelitian yang diadakan oleh CROWDE dan Pusat Penelitian Biologi LIPI. Project ini diawali dengan pembuatan demplot di daerah Rancamaya Bogor. Topik penelitian ini berkaitan dengan efektivitas biofertilizer serta pupuk organik terhadap produktivitas tanaman cabai. Pemberian pupuk organik dan biofertilizer ini diharapkan mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia berlebih pada budidaya tanaman cabai. Saat ini anggota peneliti sedang mengolah hasil penelitian untuk dijadikan publikasi lho, jadi stay tune ya guys!
Kami memanen hasil sayuran dan menjualnya ke masyarakat. Produk kamipun mendapatkan sambutan yang baik dari para pembeli.
Dalam beberapa dekade kerusakan lingkungan karena sampah menjadi isu kritis yang memerlukan atensi dan kesungguhan dari berbagai pihak dalam mereduksi dampak kerusakan karena mempengaruhi aktivitas masyarakat diseluruh lini sektor kehidupan. Seperti yang diketahui, sistem ekonomi di Indonesia yang berjalan hingga saat ini masih menggunakan model linear (ambil — pakai — buang) atau model yang tak berkelanjutan, sehingga menimbulkan masalah baru tentang sampah di masyarakat. Sehingga dibutuhkan model baru yang dapat memperpanjang siklus hidup suatu produk agar permasalahan pada lingkungan seperti limbah, polusi, dan material tak terpakai dapat membantu alam untuk regenerasi atau dikenal dengan sirkular ekonomi (circular economy).
Kepala Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang Prof. Imam Mukhlis, S.E., M.Sc dan Tim ROTASI Institute berkolaborasi dalam kegiatan capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Kolaborasi dilakukan dalam pengelolaan sampah dalam menghasilkan nilai ekonomi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di lokasi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Jong Biru Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 6 dan 13 Agustus 2022. Kegiatan yang dilakukan di TPS 3R jongbiru dalam bentuk pelatihan pengolahan sampah dengan model 3R, pelatihan Circular Economy, workshop pengelolaan TPS 3R dan pendampingan penerapan Circular Economy yang dilakukan oleh Tim Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang, mahasiswa dan tim ROTASI Institute.
TPS 3R Jong Biru, merupakan salah satu TPS yang bergerak secara independent atau swadaya dengan menerapkan model sirkular ekonomi. “Sampah masyarakat dipilah terlebih dahulu antara yang organik dan non-organik. Sampah non-organik seperti plastik, botol, dan kaca disishkan karena diambil pengepul setiap 2-3 hari. Hasilnya lumayan mbak, dapat mencapai 3-4 juta per triwulan. Lalu untuk sampah organik akan kami olah dari mesin pencacah dan dibuat media kompos dan media makanan Cacing Magot” tutup salah satu pengurus TPS.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan diketahui bahwa Ketika awal kita merintis hanya 30% dari masyarakat yang mau sampahnya diangkut oleh TPS tarif Rp15000/bulan, tarif beberapa masyarakat yang kontra dengan adanya TPS berdalih Rp15000/bulan cukup mahal. Seiring berjalannya waktu beberapa bulan kemudian masyarakat tidak merasa adanya polusi udara (bau) dari TPS dan lingkungan sekitar juga menjadi lebih bersih, akhirnya presentase masyarakat yang sampahnya diambil oleh TPS meningkat drastis menjadi 60% sekitar 650 Kartu Keluarga.
Dari hasil laporan tim ROTASI menyebutkan bahwasannya tidak ada polusi yang ditimbulkan dari kegiatan TPS. Kegiatan sirkular ekonomi yang terjadi justru memberikan nilai tambah bagi pengelola baik dari penjualan plastik, botol, kaca dan cacing magot. Sampah rumah tangga dan sisa makanan yang sebelumnya menjadi masalah karena dibuang secara brutal di bibir sungai kini sudah mulai berkurang. Namun dari pengembangannya masih adanya problematika yang dihadapi oleh pengelola yaitu tentang kesadaran masyarakat dan kurangnya edukasi mengenai dampak lingkungan dari membuang sampah.
Menanggapi hal tersebut Prof. Imam selaku fasilitator menyatakan “Problematika yang telah disampaikan oleh pengelola dan sedang dihadapai pihak pengelola TPS 3R, membutuhkan adanya peran dari dunia akademisi untuk memberikan transfer pengetahuan mengenai literasi dan edukasi kepada masyarakat di Desa Jong Biru tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar serta pengetahuan mengenai cara kerja sirkular ekonomi secara lebih mendalam” tutup Prof. Imam dalam sesi diskusi bersama tim ROTASI dan pengelola TPS 3R di Jong Biru.
Secara implementatif, sirkular ekonomi mejadi sarana yang inovatif dan memberikan multiplier effect bagi lingkungan dan mendukung pemerintah dalam mengimplementasikan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) dalam SDGs untuk mereduksi adanya kerusakan lingkungan karena sampah dengan sirkular ekonomi, serta membuat nilai tambah ekonomis dari sampah itu sendiri sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
Kreator: Nila Cahayati
Community Engagement for Agroecological Urban Farming
ROTASI Institute menawarkan kegiatan magang bernama Urban Food Bank. Urban Food Bank sendiri merupakan kegiatan yang tak sebatas Urban Farming dan pengolahan sampah. Pertanian perkotaan (urban farming) ialah kegiatan memproduksi, memproses, dan memasarkan makanan atau hasil pertanian untuk memenuhi permintaan harian konsumen dengan memanfaatkan potensi yang ada di pemukiman sekitar kita. Dalam hal ini, ROTASI Institute akan fokus dalam pengembangan pertanian yang berbasis agroekologi, yakni sistem pertanian yang mengoptimalkan peran ekosistem serta mengurangi dampak negatif ke lingkungan. Walaupun hanya memanfaatkan lahan yang terbatas, pertanian perkotaan diharapkan setidaknya mampu berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi sekitar melalui akses terhadap ketersediaan pangan sehat, kegiatan pemberdayaan masyarakat serta mendukung pertanian berkelanjutan ataupun sirkular ekonomi. Selain itu, kegiatan magang ini akan fokus pada pengelolaan limbah (sampah) yang ada di masyarakat Desa Karangwidoro, Kabupaten Malang. Kegiatan magang ini merupakan Batch 2, dimana pada batch sebelumnya para peserta magang telah mengidentifikasi permasalahan dan melakukan preliminary study terhadap potensi, kendala dan bisnis model yang dilaksanakan oleh masyarakat desa.
Kegiatan magang ini diharapkan untuk melanjutkan dari temuan para peserta magang batch 1 dan menjadi wadah pengenalan kehidupan nyata diluar kampus untuk mahasiswa yang berpartisipasi, melatih soft skill, mengenal lebih baik tentang pertanian, pipa dalam mengimplementasi ilmu ekonomi yang selama ini dipelajari di kampus, serta memancing rasa wirausaha dalam diri peserta magang. Serangkaian kegiatan magang ini merupakan bagian dari program “Kampus Merdeka, Merdeka Belajar” dimana ROTASI Institute menjadi salah satu mitra resmi dari Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. Durasi dari kegiatan ini adalah 6 (enam) bulan.
Tempat Magang: Lahan Pertanian sebesar 300 m2, berlokasi di Desa Karangwidoro, Kab. Malang
Kondisi Tempat Magang:
Telah dikembangkan usaha hidroponik, pengolahan pupuk kompos dan tanaman pangan di area kosong sekitar pemukiman yang membutuhkan pengembangan lebih lanjut dengan memperhatikan konsep sustainability (keberlanjutan).
Yang bisa dikembangkan oleh mahasiswa:
Pemasaran dan pengemasan produk, – Optimasi penggunaan kompos – Penulisan proposal kegiatan – Menulis tulisan terkait kegiatan – Memanajemen kegiatan produksi hingga distribusi – Pemberdayaan Masyarakat – Penyusunan projek plan – Implementasi sirkular ekonomi melalui manajemen limbah domestik dan pengelolaannya. – Mampu menyusun business plan di bidang digital farming- Pemanfaatan produk hidroponik
Keterampilan yang diharapkan dari peserta magang:
Durasi magang:
Agustus 2021-Januari 2021 (+- 6 bulan, dilaksanakan secara hybrid)
Kompensasi:
Peserta magang menerima serifikat dari ROTASI, kunjungan lapangan pertanian, relasi dan pengalaman serta kesempatan belajar lainnya. Selain itu mahasiswa juga akan mendapatkan living allowance setiap bulan.
Posisi yang dibutuhkan:
Persyaratan:
1. Mahasiswa/i Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (on-going)
2. Memiliki motivasi dan semangat belajar
Untuk Melamar:
Kirim surat lamaran tentang mengapa Anda tertarik untuk mengikuti kegiatan ini, CV dan lampirkan KHS terakhir ke email: contact@rotasi.or.id (cc ke rotasi.institute@gmail.com) atau hubungi +62812- 8003-8648 (Isnawati Hidayah/Direktur ROTASI Institute) atau +62 813-3438-8035 (M. Nabil R. M/ Koordinator Tim Milenial untuk Pembangunan Daerah) untuk pertanyaan lebih lanjut. Batas akhir pendaftaran adalah 31 Juli 2021, pukul 23.59 WIB.
Community Engagement for Agroecological Urban Farming
ROTASI Institute menawarkan kegiatan magang bernama Community Engagement for Agroecological Urban Farming. Pertanian perkotaan (urban farming) ialah kegiatan memproduksi, memproses, dan memasarkan makanan atau hasil pertanian untuk memenuhi permintaan harian konsumen dengan memanfaatkan potensi yang ada di pemukiman sekitar kita. Dalam hal ini, ROTASI Institute akan fokus dalam pengembangan pertanian yang berbasis agroekologi, yakni sistem pertanian yang mengeoptimalkan peran ekosistem serta mengurangi dampak negatif ke lingkungan. Walaupun hanya memanfaatkan lahan yang terbatas, pertanian perkotaan diharapkan setidaknya mampu berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi sekitar melalui akses terhadap ketersediaan pangan sehat, kegiatan pemberdayaan masyarakat serta mendukung pertanian berkelanjutan ataupun sirkular ekonomi.
ROTASI Institute menawarkan kegiatan magang bernama Community Engagement based on Local Wisdom. Program ini bersifat sukarela dan bertujuan untuk pemberdayaan pemuda di salah satu dusun di Kec. Munjungan, Kab. Trenggalek. Dusun ini sedang membentuk kepengurusan terbaru dari karang taruna. Sehingga menjadi momen yang tepat untuk melakukan pendampingan secara keorganisasian, penyusunan program, pengenalan potensi dusun, menjalin kerjasama dengan pihak lain dan pelaksanaan program yang bermanfaat, seperti halnya manajemen sampah dan optimasinya.
“You never change things by fighting the existing reality.
To change something, build a new model that makes the existing model obsolete.”
― Buckminster Fuller
Apakah anda mahasiswa Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Malang? Apakah juga saat ini sedang mencari kesempatan magang?
Kami dari ROTASI Institute membuka program magang yang meliputi program pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian berbasis agroekologi di kawasan perkotaan dan optimalisasi peran pemuda dalam pembangunan desa. Dalam hal ini, kami membuka peluang kepada mahasiswa/i untuk menjadi fasilitator dalam pengembangan dan pelaksanaan program-program tersebut. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan potensi diri di dalam bidang pemberdayaan masyarakat dibawah supervisi para ahli di ROTASI Institute. Kegiatan dapat dilakukan secara online dan atau offline.
Yang bisa dikembangkan oleh mahasiswa:
Keterampilan yang diharapkan dari peserta magang:
Persyaratan:
Untuk Melamar:
Kirim surat lamaran tentang mengapa Anda tertarik untuk mengikuti kegiatan ini, CV dan lampirkan KHS terakhir ke email: contact@rotasi.or.id (cc ke rotasi.institute@gmail.com) atau hubungi +62812- 8003-8648 (Isnawati Hidayah/Direktur ROTASI Institute) untuk pertanyaan lebih lanjut. Informasi program lebih lanjut di: bit.ly/magangrotasi . Batas akhir pendaftaran adalah 7 Maret 2021, pukul 23.59 WIB.
Pada hari Minggu tanggal 28 Maret 2021 dilaksanakan kegiatan lapangan dan observasi di Kecamatan Dau. Kegiatan pemberdayaan berbasis agroekologi ini merupakan kerjasama antara ROTASI Institute dan Fakultas Ekonomi Negeri Malang. Peserta yang datang berasal dari warga sekitar dan anggota karang taruna setempat. Selain observasi, juga ada pelatihan dari tim ROTASI Institute yaitu pemaparan dari Dian Olua, M.E mengenai manajemen sampah, MS. Rizaludin, MSc mengenai konsep agroekolodi dan pengomposan selain itu juga ada Imam Mutaqin, MSc mengenai bagaimana cara memanen air hujan. Tim ROTASI juga turut turun lapangan, “Salah satu kendala yang harus juga diperhatikan adalah rancangan bisnis model yang sesuai untuk menjual produk paska panen”, kata Anudiyan Amir selaku tim peneliti ROTASI Institute. Antusias warga juga diapresiasi oleh Prof. Imam Mukhlis, S.E, MSi karena mereka secara bersama-sama akan mengelola lahan kosong dikawasan pemukiman sebagai tempat bertani agroekologi. Isnawati Hidayah, MSc selaku direktur ROTASI Institute kerjasama dalam pemberdayaan ini menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat.
ROTASI Institute sendiri merupakan organisasi riset independen yang menyoroti isu pemberdayaan desa dan pengabdian masyarakat melalui berbagai kegiatan, salah satunya melalui riset.
ROTASI Institute dan tim magang melaksanakan kegiatan lapangan di Dusun Gembes. Disana mereka melakukkan observasi mengenai konsep manajemen sampah apa yang sesuai dengan desa tersebut. Galih Dwi Prastio sebagaim tim peneliti ekonomi ROTASI Institute menemukan bahwa dusun tersebut sangatlah luas, dengan sampah rumah tangga yang belum termanajemen dengan baik. Sampah tersebut mencemari sungai dan pantai, tim-pun sedang bekerja untuk menyusun konsep yang sesuai dengan dusun ini.